Pada umumnya sekolah memiliki OSIS.
Organisasi Siswa ini adalah organisasi resmi yang dibentuk oleh sekolah dan
anggotanya adalah siswa. Untuk menjadi OSIS, pasti diadakan pelatihan dan
pemilihan anggota OSIS. Contohnya berpidato di depan seluruh kalangan di
sekolahnya. Dan di OSIS pasti aka nada yang namaya ketua, wakil ketua,
sekretaris, bendahara, dan anggota-anggota yang lain.
Tetapi berbeda dengan De Britto yang tidak
memiliki OSIS. Lalu organisasi macam apa yang ada di De Britto untuk
menggantikan OSIS. Di De Britto dikenal dengan PRESIDIUM. Ini bukan suatu
singkatan, tetapi memang nama organisasi itu adalah Presidium. Lalu apa yang
berbeda dari OSIS?
Presidium tidak memiliki susunan jabatan,
maksudnya semua anggota memiliki kedudukan yang sama (artinya tidak ada ketua,
wakil ketua, dan lain-lain). Semua anggota harus benar-benar mampu melakukan
menejemen organisasi. Jika salah satu anggota yang seharusnya bertugas tidak
dapat hadir, maka anggota yang lain harus bersedia menggantikan.
Pelatihan menjadi Presidium di De Britto
juga tidak mudah. calon-calon presidium diharuskan melakukan jalan kaki
berkilo-kilo meter jauhnya (semacam seperti LKTD). Setelah itu juga diharuskan
melakukan orasi di depan umum. Lokasi yang pernah dijadikan tempat orasi adalah
malioboro. Memang tidak mudah berbicara di depan banyak orang, bahkan secara
spontan harus bisa menarik perhatian orang banyak. Tantangan tidak hanya
berhenti di situ. Calon-calon presidium juga harus pintar berkampanye. Misal membuat poster, berkampanye
di lorong-lorong kelas, berpidato di depan orang banyan tentang visi misinya,
dan lain-lain.
Memang seru untuk menjadi seorang
presidium. Tetapi harus bisa menanggung beban tanggung jawab dengan
sebaik-baiknya.
Itulah informasi tentang organisasi sekolah
di De Britto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar